[CATATAN
SUBUH #349]
Memb, catatan kali
ini sebuah mind idea berupa ilustrasi ringan untuk menemani Jumat barakah
ini.... Simak yuk memb.....
Ketika saya mulai
memasang batu bata, saya ketok satu sisi untuk meratakannya, sisi lainnya jadi
naik. Lalu saya ratakan sisi itu, batu batanya jadi melenceng. Setelah saya
ratakan kembali, sisi yang pertama jadi terangkat lagi. Wah..ternyata tdk
segampang
yg dibayangkan...
Nah... Sebagai seorang Santri di pondok yang tidak
punya banyak dana untuk membangun gedung maka mengerjakan sendiri sedikit demi
sedikit dinding dan bangunan dari batu bata tsb sbg tempat utk belajar adalah
alternatif terbaik yang bisa di tempuh.
Saya akhirnya memulai pekerjaan yang sebenarnya
adalah hal yang baru buat saya. Saya pastikan setiap batu bata terpasang sempurna,
tak peduli berapa lama jadinya.
Akhirnya saya menyelesaikan tembok batu bata saya
yang pertama dan saya berdiri dibaliknya untuk mengagumi hasil karya saya.
Saat itulah saya memperhatikannya --- . “ Oh,
tidak! -- saya telah keliru menyusun dua batu bata”. Semua batu bata lain sudah
lurus, tetapi ada dua bata yang tampak miring. Mereka terlihat jelek sekali.
Mereka merusak keseluruhan tembok. Mereka meruntuhkan dan merusak keindahan
tembok tsb.
Saat itu, semennya sudah terlanjur terlalu keras untuk
mencabut dua batu bata itu, jadi saya bertanya kepada kepala pondok, apakah
saya boleh membongkar tembok itu dan membangun kembali tembok yang baru, atau
kalau perlu, meledakkannya sekalian.
Saya telah membuat kesalahan dan saya menjadi
gundah gulana. Kepala pondok bilang " Tidak perlu, biarkan saja temboknya
seperti itu."
Ketika saya membawa para tamu pertama berkunjung
keliling pondok setengah jadi kami tsb, saya selalu menghindari membawa mereka
melewati tembok bata yang saya buat. Saya tak suka jika ada orang yang
melihatnya.
Lalu suatu hari, kira-kira 3-4 bulan setelah saya
membangun tembok itu, saya berjalan dengan seorang pengunjung dan saya lupa
membawa pengunjung tsb ke dekat tembok yang saya bangun, dan dia melihatnya.
"itu sebuah tembok yang indah," Ia
berkomentar dengan santainya.
"Pak," saya menjawab dengan terkejut,
"apakah kacamata Anda tertinggal di mobil ? Apakah penglihatan Anda sedang
terganggu? Tidakkah Anda melihat dua batu bata jelek yang merusak keseluruhan
tembok itu?"
Ucapan dia selanjutnya telah mengubah keseluruhan
pandangan saya terhadap tembok itu, berkaitan dengan diri saya sendiri dan
banyak aspek lainnya dalam kehidupan. Dia berkata,"Ya, Saya dapat melihat
dua bata jelek itu, tetapi saya juga dapat melihat 998 batu bata yang bagus.
"Saya tertegun. Untuk pertama kalinya dalam
lebih dari tiga bulan, saya mampu melihat batu bata - batu bata lainnya selain
dua bata jelek itu. Di atas, di bawah, sebelah kiri, dan sebelah kanan dari dua
batu bata jelek itu adalah batu bata - batu bata yang bagus, batu bata yang
sempurna.
Lebih dari itu, jumlah bata yang terpasang
sempurna, jauh lebih banyak daripada dua batu bata jelek itu.
Sebelumnya mata saya hanya terpusat pada dua
kesalahan yang telah saya perbuat, saya terbutakan akan hal - hal lainnya.
itulah sebabnya saya tak tahan melihat tembok itu, atau tak rela membiarkan
orang lain melihatnya juga, itulah sebabnya saya ingin menghancurkannya.
Sekarang saya dapat melihat batu bata - batu bata
yang bagus, tembok itu jadi tampak tak terlalu buruk lagi. itu menjadi, seperti
yang dikatakan pengunjung itu, "Sebuah tembok yang indah."
Tembok itu masih tetap berdiri sampai sekarang,
setelah dua puluh tahun, tetapi saya sudah lupa persisnya di mana dua bata
jelek itu berada. Saya benar-benar tak dapat melihat kesalahan itu lagi.
Member ikon yg bijak, berapa banyak sebenarnya
orang yang memutuskan hubungan atau bercerai karena semua yang mereka lihat
dari diri pasangannya adalah "dua bata jelek" ?
Berapa banyak diantara kita yang menjadi depresi
atau bahkan ingin bunuh diri, karena semua yang kita lihat dalam diri kita
hanyalah"dua bata jelek" ?
Pada kenyataannya, ada banyak, jauh lebih banyak
batu bata yang bagus--di atas, di bawah, ke kiri, ke kanan dari yang
jelek--tetapi pada saat itu kita tak dapat melihatnya, mata kita hanya terfokus
pada kekeliruan yang kita perbuat. Semua yang kita lihat adalah kesalahan, dan
kita mengira hanya ada kekeliruan semata, karenanya kita ingin menghancurkannya.
Dan terkadang, sayangnya, kita benar-benar menghancurkan sebuah "tembok
yang indah".
Kita semua memiliku "dua bata jelek",
tetapi bata yang baik dalam diri kita masing-masing,jauh lebih banyak daripada
yang jelek. Begitu kita melihatnya, semua akan tampak tak begitu buruk lagi.
Bukan hanya kita dapat berdamai dengan diri sendiri, termasuk dengan
kesalahan-kesalahan kita, tetapi kita juga dapat menikmati hidup damai dan
bahagia bersama keluarga dan rekan-rekan kita.
"So Enjoy Your Life and be Happy"
Semangat Jumat....
Tetap santun...
Read More